Inilah Manfaat dan Proses Kerja IPAL yang Perlu Diketahui!

Adanya IPAL memang sangat diperlukan untuk mengelola hasil buangan agar bisa aman ketika dikembalikan ke lingkungan. Selain itu, pengguna tentunya perlu tahu juga tentang manfaat dan proses kerja dari instalasi ini. Oleh sebab itu, simak beberapa uraian berikut mengenai IPAL.

 

Manfaat dari IPAL

Sudah diketahui, jika IPAL ini sangat dibutuhkan oleh berbagai tempat yang memiliki hasil buangan. Hal itu dikarenakan, instalasi ini mempunyai manfaat yang berguna bagi semua komponen di area tempat tersebut. Oleh karenanya, berikut beberapa manfaat dari instalasi pengolahan limbah:

  • Mengelola limbah yang mengandung racun dari zat kimia yang tentunya akan berbahaya bagi lingkungan di sekitarnya.
  • Melindungi ekosistem yang terdapat di area sekitar tempat pembuangan limbah.
  • Mengelola cairan hasil buangan agar bisa digunakan kembali.
  • Membuat aliran air tempat buangan limbahnya menjadi tidak kotor.

Proses Kerja dari IPAL

Setelah mengetahui manfaat dari instalasi pengolahan limbah, selanjutnya masyarakat juga perlu memahami proses kerjanya. Terkait hal itu, maka berikut ialah sistem kerja yang dilakukan oleh instalasi pengolahan limbah tersebut, diantaranya:

1. Fase Pretreatment

Langkah paling awal dalam proses kerja dari instalasi pengolahan limbah ini, yaitu fase pretreatment. Pada fase ini, teknologi layar bar nantinya akan menyapu segala barang besar yang merupakan hasil buangan dari tempatnya berasal.

Kemudian bak penyamaan yang berisi beragam jenis ruang pasir, akan mengatur laju aliran air untuk mengendapkan batu, pasir, dan juga kaca. Lalu, limbah tersebut nantinya akan ditampung di dalam wadah yang siap untuk ke proses perawatan dan penanganan.

Di dalam fase ini, juga ada beberapa tanaman yang berfungsi untuk menipiskan kandungan minyak dan lemak pada permukaan airnya. Kemudian, disediakan pula blower udara untuk memasukkan minyak ke dalam buih agar lebih mudah dihilangkan.

2. Perawatan Primer

Setelah mengalami fase pretreatment, maka selanjutnya limbah akan masuk ke dalam perawatan primer. Pada fase ini, limbah akan dikumpulkan ke dalam bak besar dan juga tangki sedimentasi. Adanya gravitasi, akan membuat partikel kecil dapat mengendap.

Kemudian, ada pula pencakar yang digerakkan untuk mengumpulkan material padat agar lebih mudah diarahkan ke gerbong peralatan pengolahan lumpur. Lalu minyak yang masih terdapat pada limbah, akan dihilangkan menggunakan skimmer permukaan.

3. Perawatan Sekunder

Selanjutnya ada perawatan sekunder yang merupakan fase untuk meng anginkan dan mengaduk limbah di bak sekunder menggunakan tanaman dan mikroorganisme. Hal tersebut, dilakukan agar bisa memecah bahan organik menjadi lumpur.

Kemudian, bahan limbah akan dicampur oleh biomassa untuk menciptakan lumpur yang aktif agar bisa didaur ulang. Selain itu, ada pula flok biologis yang ditambahkan untuk menghilangkan karbon dan nitrogen. Selanjutnya, akan ada proses oksidasi, bioreaktor membran, dan filter aerasi biologis.

4. Perawatan Lumpur

Fase terakhir dalam pengolahan limbah, yaitu perawatan lumpur dengan mengolah sisa air dan biosolid. Adanya gravitasi, akan membuat sampah organik dan juga pasir akan lebih berat dan bisa disimpan pada tempat pembuangan sampah.

Kemudian, lumpur primer yang masih tersisa akan dipindahkan ke tempat pengental untuk dilakukan sentrifugasi. Lalu, selanjutnya akan diumpankan ke tangki yang mengandung bakteri anaerob dan menghasilkan metana untuk pemberi daya.

Lalu, produk padat yang dihasilkan akan distabilkan dan dihilangkan baunya untuk bisa dijadikan pupuk bagi tanah. Sedangkan, air limbah yang masih tersisa akan diolah untuk menghilangkan kandungan bahaya lainnya agar bisa dikembalikan ke persediaan air.

 

Demikianlah ulasan terkait manfaat dan juga sistem kerja dari IPAL yang sangat perlu diketahui. Dengan adanya informasi ini, maka masyarakat bisa menyadari bahwa instalasi ini sangat berguna dan memiliki sistem kerja yang detail.