7 Cara Mengatasi Kucing Stres

Seperti manusia, kucing juga dapat mengalami stres. Stres pada kucing dapat disebabkan oleh berbagai hal, contohnya sakit, trauma, dan pindah pemilik atau rumah. Keadaan ini harus segera diatasi. Jika tidak, stres tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh sebab itu, kamu perlu menerapkan beberapa cara mengatasi kucing stres.

Gejala Kucing Stres

Pemilik kucing yang belum pernah mempunyai kucing stres mungkin tidak dapat langsung mengenali tanda-tanda stres pada kucing. Si meong yang mengalami keadaan ini biasanya menunjukkan gejala yang beragam. Gejala ini tergantung pada apa yang menyebabkan dirinya stres. Bisa saja kucing kamu kurang vitamin kucing.  

Gejala kucing stres adalah:

  • Menjilati tubuhnya secara berlebihan, bahkan pada daerah yang tidak berbulu.
  • Mengalami masalah pencernaan, contohnya muntah, diare, dan nafsu makan menurun
  • Mengeong terus-menerus dengan nada serta volume yang tidak seperti biasanya
  • Lebih agresif terhadap pemiliknya, orang lain, maupun kucing lain.
  • Suka menyendiri
  • Bulu rontok berlebihan

Penanganan stres pada kucing harus dilakukan dengan tepat sehingga kucing cepat kembali ceria dan aktif seperti sedia kala. Penanganan tersebut tentu saja harus disesuaikan dengan penyebabnya. Maka, sebagai pemilik kamu harus cermat dalam mengamati perubahan yang terjadi pada diri kucing dan lingkungan sekitar. Setelah itu, kamu dapat menentukan cara mengatasi kucing stres yang tepat.

  1. Menghilangkan kutu dan parasit pada bulu dan kulit kucing
    Kutu dan berbagai parasit dapat menginfeksi kucing kesayanganmu. Dan infeksi kutu dan parasit yang parah dapat menyebabkan kucing stres. Oleh sebab itu, jika si meong nampak stres dan terus menggaruk tubuhnya, kamu harus segera memeriksa bulu dan kulitnya.

    Jika ditemukan parasit, maka kamu harus melakukan sesuatu untuk menghilangkannya. Berbagai cara dapat ditempuh untuk membasmi parasit pada kucing, contohnya menggunakan sampo anti kutu untuk memandikannya dan memberikan obat kutu pada kucing.
     

  2. Mengajaknya bermain
    Kucing yang sedang stres terkadang suka menyendiri atau sembunyi di tempat gelap. Untuk meredakan stres yang dirasakannya, kamu perlu membujuknya dan mengajaknya bermain. Ketika membujuknya, gunakanlah suara lembut dan pelan, apalagi jika penyebab stres kucing tersebut adalah suara berisik bervolume keras.
     
  3. Membiarkannya berkeliaran
    Kucing yang baru saja diadopsi biasanya merasa stres dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi di rumah barunya. Untuk mengatasi stres tersebut, biarkanlah kucing berkeliaran di dalam rumah. Karena, mengurungnya di kandang akan menyebabkan ia semakin tertekan.
     
  4. Mengganti makanannya
    Makanan yang tidak disukai oleh kucing atau yang menyebabkan alergi dan ketidaknyamanan pada pencernaan dapat menyebabkan kucing stres. Jadi, ada baiknya kamu mengganti makanan si meong dengan sesuatu yang lebih disukainya.
     
  5. Beri suplemen khusus
    Ketika mengunjungi petshop, kamu dapat menemukan berbagai suplemen yang bisa digunakan untuk mengurangi stres pada kucing. Vitamin ini mengandung berbagai nutrisi yang dapat menyehatkan tubuh kucing dan membuatnya merasa lebih rileks. Sehingga, vitamin tersebut dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi masalah ini.
     
  6. Kurangi persaingan antar kucing
    Apabila kamu memiliki lebih dari satu kucing, ada kemungkinan bahwa persaingan antar kucing akan terjadi. Dan, kucing yang kalah bersaing dapat mengalami stres. Oleh sebab itu, kamu harus mengurangi persaingan ini, contohnya dengan cara mengurung kucing lainnya.
     
  7. Pergi ke dokter hewan
    Dokter hewan dapat mencari penyebab stres pada kucing dengan lebih akurat. Selain itu, dokter dapat dengan mudah mengetahui masalah kesehatan yang diderita si meong. Sehingga, kucing kesayanganmu akan tertangani dengan tepat. Agar kucing peliharaanmu cepat sembuh dari masalah kesehatan dan stresnya, kamu harus mengikuti anjuran dokter dengan baik.

Stres pada kucing merupakan suatu hal yang cukup umum terjadi. Oleh karena itu, kamu tidak perlu kaget dan panik jika itu terjadi. Bersikaplah tenang dan amati perubahan yang terjadi agar kamu dapat melakukan hal yang tepat untuk mengatasinya.