Dijamin Berhasil! Lakukan 3 Tips Ini Dalam Memilih Pupuk Untuk Budidaya Tanaman!

Pupuk merupakan hal yang terpenting untuk menanam tanaman mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman sehingga dapat berproduksi secara baik. 

Dalam bidang budidaya tanaman, sangat penting memilih pupuk yang benar agar pertumbuhan tanaman semakin cepat dan baik. Di samping itu memiliki referensi panduan budidaya sangat penting, salah satunya dari website tipsbudidaya.com. Memiliki panduan yang tepat juga dapat meminimalisir kesalahan dan kendala.

Ada berbagai macam jenis pupuk yang digunakan para petani salah satunya adalah pupuk organik. Pupuk organik lebih diminati dipasaran karena tidak memberikan dampak negatif pada tanaman dan pembuatannya yang sangat sederhana. Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia.

Untuk pupuk organiknya sendiri mengandung banyak bahan organik daripada unsur haranya. Pupuk organik terdapat dua macam bentuk antara lain padat dan cair yang sering digunakan untuk memperbaiki sifat kimia, biologi, fisik tanah. Para petani lebih menyukai pupuk organik dengan alasan untuk meningkatkan hasil tanamannya, kualitas serta mutu panen. Selain itu, pupuk organik juga sangat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian. Oleh karena itu, pupuk organik menjadi disukai oleh para petani Indonesia.

Pupuk organik sendiri dapat menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan pada akar-akar tanaman. Selain itu, pupuk organik juga dapat mengembalikan kesuburan tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Tanaman yang menggunakan pupuk organik akan terlihat lebih menyehatkan dengan alasan kandungan nutrisinya lebih banyak dan lengkap serta yang paling terpenting adalah tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi tanaman itu sendiri yang dapat merusak.

Pupuk organik cair yang paling sering digunakan oleh para petani dan mereka yang hobi berkebun. Pupuk cair saat digunakan dan akan langsung memberikan nutrisi bagi daun, batang serta akar. Banyak sekali pupuk organik yang dijual secara bebas di pasaran. Jika kalian bingung dengan pemilihan pupuk yang cocok untuk budidaya tanaman, simaklah beberapa tips untuk kalian.

1. Pilih Pupuk Organik atau Pupuk Anorganik

Pupuk sendiri terbagi menjadi dua yaitu pupuk organik dan anorganik. Agar tanaman kalian tumbuh dengan baik, tentunya harus memilih kedua jenis pupuk dengan tepat. 

Pupuk organik efektif untuk meningkatkan kualitas tanah

Dalam istilah organik dalam pupuk organiknya memiliki arti tersendiri yaitu mengandung karbon. Untuk singkatnya, pupuk organik terbuat dari bahan yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau bahan-bahan alami. Pupuk ini sangat penting untuk kalian yang ingin budidaya sayuran organik serta juga sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Namun, pupuk organik pada umumnya memiliki bau yang sangat menyengat.

2. Pupuk Anorganik sesuai dengan tanaman dalam pot

Berbeda dengan pupuk organik, pupuk anorganik memiliki kandungan zat-zat kimia sintetis. Salah satu kelebihan dari pupuk anorganik sendiri adalah tidak berbau. Hal tersebut menjadikan pupuk anorganik di sukai dan sering digunakan untuk budidaya tanaman pot di rumah.

Untuk pupuk anorganik, jumlah zat yang terkandung juga sudah tertulis. Kalian juga akan mudah mengetahui dan mudah untuk memberikan zat yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat. Namun, jangan berikan pupuk anorganik secara berlebihan karena akan merusak tanaman dan juga tanah. Hal tersebut dikarenakan kadar nutrisi yang terlalu tinggi atau disebut fertilizer burning. Jadi berhati-hatilah untuk memberikan pupuk anorganik ke tanaman kalian.

3. Pilih tipe Kinerja pupuk sesuai pertumbuhan tanaman

Biasanya, pupuk dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara kerjanya. Ketiga jenis tersebut adalah quick-release fertilizer, slow-release fertilizer, dan delayed-release fertilizer. Pilihlah jenis yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan waktu mekar tiap-tiap bunga.

Quick-release fertilizer, Pupuk ini biasanya digunakan sebagai pupuk tambahan untuk menambah nutrisi pada tanaman, terutama pada masa mekarnya tanaman. Namun, mengingat durasi efeknya yang pendek, pupuk ini perlu diberikan secara berkala sesuai kebutuhan

Delayed-release fertilizer, Pupuk ini tidak bekerja secepat quick-release fertilizer. Namun, tipe ini memberikan nutrisi yang memadai di awal pemakaian dan bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama. Jenis pupuk ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang ingin bertanam di pot.

Slow-release fertilizer, pupuk jenis ini bekerja dalam jangka waktu hingga beberapa bulan. Pupuk ini digunakan sebagai pupuk dasar dalam pembibitan dan penanaman kembali. Sebagian besar pupuk organik seperti sisa makanan, tulang, dan kulit padi termasuk dalam kategori slow-release fertilizer. Pupuk ini cocok diberikan pada tanaman di halaman untuk memberikan efek jangka yang cukup panjang.