Mahasiswa Perikanan dan Peternakan Unhas Bentrok
Pada Rabu, 23 Maret 2022, terjadi bentrokan antara mahasiswa program studi Perikanan dan Peternakan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Bentrokan tersebut terjadi karena adanya perbedaan pandangan antara kedua kelompok mahasiswa mengenai beberapa masalah di kampus.
Baca Juga : Jurnal Sinta 3 Pendidikan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan terjadi pada saat kedua kelompok mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa yang bertepatan dengan pelaksanaan ujian akhir semester. Aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh mahasiswa program studi Perikanan yang menuntut kenaikan anggaran untuk laboratorium dan mahasiswa program studi Peternakan yang menuntut penggantian dosen pembimbing yang dianggap tidak kompeten.
Kedua kelompok mahasiswa akhirnya terlibat bentrokan yang mengakibatkan beberapa mahasiswa mengalami luka-luka dan beberapa fasilitas kampus rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di kampus tersebut. Rektor juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan bijaksana.
Menanggapi insiden ini, Kepala Biro Humas Universitas Hasanuddin, Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa pihak universitas akan menindak tegas para pelaku kekerasan. Selain itu, pihak universitas juga akan memperketat pengamanan di kampus untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.
Insiden bentrokan antara mahasiswa program studi Perikanan dan Peternakan di Unhas menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menyelesaikan permasalahan dengan cara yang damai dan bijaksana. Mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan yang dapat membawa perubahan positif bagi kampus dan masyarakat.
Selain itu, para mahasiswa juga perlu memperhatikan etika dan tata cara dalam melakukan aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa seharusnya dilakukan dengan cara yang damai dan tidak merugikan pihak lain. Para mahasiswa juga harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dalam melakukan aksi unjuk rasa.
Di sisi lain, pihak universitas juga perlu meningkatkan komunikasi dengan para mahasiswa untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Universitas harus memastikan bahwa ada mekanisme yang jelas dan transparan dalam menyelesaikan permasalahan di kampus.
Dalam hal ini, peran dosen dan staf universitas juga sangat penting dalam membimbing para mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang damai dan bijaksana. Dosen dan staf universitas juga perlu memberikan pendampingan dan dukungan kepada mahasiswa dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi.
Dalam kesimpulannya, insiden bentrokan antara mahasiswa program studi Perikanan dan Peternakan di Unhas menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menyelesaikan permasalahan dengan cara yang damai dan bijaksana. Mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan yang membawa perubahan positif bagi kampus dan masyarakat, bukan malah menciptakan konflik dan kerusuhan.
Mahasiswa harus memperhatikan etika dan tata cara dalam melakukan aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa seharusnya dilakukan dengan cara yang damai dan tidak merugikan pihak lain. Mahasiswa juga harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dalam melakukan aksi unjuk rasa.
Pihak universitas juga harus meningkatkan komunikasi dengan para mahasiswa untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Universitas harus memastikan bahwa ada mekanisme yang jelas dan transparan dalam menyelesaikan permasalahan di kampus. Dosen dan staf universitas juga perlu memberikan pendampingan dan dukungan kepada mahasiswa dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi.
Insiden bentrokan antara mahasiswa program studi Perikanan dan Peternakan di Unhas harus dijadikan pelajaran bagi kita semua. Mahasiswa harus tetap fokus pada tujuan mereka untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan memperjuangkan hak-hak mereka dengan cara yang damai dan bijaksana. Kampus harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar dan berkembang, dan perlu dijaga dengan baik oleh seluruh komponen kampus.
Baca Juga : Jurnal Sinta 3