Wajib Tahu! Sejarah Pembukuan Al Quran dari Zaman Rasulullah Hingga Para Sahabat

Tahukah Anda bahwa Al Quran yang dimiliki umat Islam saat ini, memiliki sejarah pembukuan Al Quran cukup panjang hingga menjadi sebuah kitab yang tersusun rapi. Proses tersebut tak lepas dari campur tangan para sahabat Rasulullah SAW, yang tak ingin semua wahyu Allah tersebut selalu ada dan jadi panduan hidup seluruh umat Islam di dunia.

Al Quran, merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Ayat-ayatnya turun secara bertahap, kemudian Rasulullah menyampaikannya kepada pengikut dan juga para sahabat. Selanjutnya para sahabat mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan.

Buat Anda yang penasaran kisah perjalanan Al Quran hingga akhirnya dibukukan, wajib simak informasi lengkapnya.

Pembukuan Al Quran Zaman Rasulullah SAW

Di zaman Rasulullah SAW pembukuan sudah dilakukan, Rasulullah memerintahkan Zaid bin Tsabit yang punya tulisan bagus dan bakat hebat di bidang penulisan untuk melakukannya. Para sahabat, juga diminta Rasulullah untuk mempelajari dan menghafalnya.

Ada yang kemudian menuliskan di atas tulang hewan, pelepah tanaman kurma, dan kulit hewan. Namun, pembukuan memang belum tuntas sebab Rasulullah masih menantikan wahyu Allah yang bisa datang kapan saja.

 

Pembukuan Al Quran Zaman Khalifah Abu Bakar AS

Sepeninggal Rasulullah SAW, Abu Bakar AS menjadi khalifah. Di masa tersebut, ada satu waktu ketika kekhawatiran muncul di tengah para sahabat. Yaitu ketika banyak penghafal Al Quran yang gugur, dalam perang Yamamah pimpinan Umar Bin Khattab AS.

Artikel Keislaman Lainnya: Gambar Masjid Terindah di Dunia

Lalu Umar menyarankan kepada Abu Bakar AS, untuk menjadikan Al Quran dalam bentuk Mushaf. Walau terjadi diskusi panjang antara kedua sahabat Rasulullah tersebut, akhirnya disepakati untuk membentuk dokumen Mushaf tersebut. Kemudian Zaid bi Tsabit kembali ambil peranan dalam proses pembukuan tersebut.

Setelah disatukan dengan berbagai logat yang dipakai umat muslim kala itu, dokumen aslinya dipegang Abu Bakar AS hingga wafat. Sebelum wafat, Abu Bakar mewariskan Mushaf tersebut kepada khalifah Umra Bin Khatab AS.

 

Pembukuan Al Quran Zaman Khalifah Umar Bin Khattab

Tidak ada perubahan mushaf yang sudah dibuat pada masa Abu Bakar AS, di masa Khalifah Umar. Umat Islam kala itu tetap menjadikan mushaf tersebut sebagai panduan, tanpa masalah apapun.

Umar Bin Khatab, lebih fokus melakukan perluasan wilayah sebaran Islam pada masa kepemimpinannya. Berdampak pada semakin banyaknya penganut Islam, di dataran Arab dan sekitarnya. Bahkan hingga wafat, Mushaf tersebut masih awet dan diwariskan lagi oleh Umar kepada Ustman Bin Affan

 

Pembukuan Al Quran Zaman Khalifah Ustman Bin Affan

Pada masa inilah pembukuan Al Quran dilakukan secara besar-besaran, untuk mencegah perpecahan akibat perbedaan Qiro’ah atau cara membaca di berbagai daerah. Ustman bin Affan mencari solusi bersama umat muslim lainnya.

Kemudian disusunkan tim khusus, untuk merampungkan Mushaf yang nantinya akan digunakan oleh semua kaum muslimin dari berbagai kawasan. Tim pimpinan Zaid Bin Harits tersebut, memiliki tugas untuk mengambil Mushaf di rumah salah seorang sahabat yaitu Hafsah yang diberi mandat menyimpan Mushaf dari zaman Abu Bakar AS.

Setelah itu, Ustman Bin Affan memunta Zaid memperbanyak Mushaf tersebut menjadi enam. Satu sebagai pegangan Ustman dan sisanya disebarkan ke lima wilayah yaitu, Mekkah, Kuffah, Suria, Basrah.

Itulah sekelumit sejarah pembukuan AL Quran yang wajib Anda ketahui. Rasulullah SAW dan para sahabatnya ingin AL Quran tetap ada, dengan satu panduan yang jelas dan sama. Alhamdulillah, hal itu bisa terwujud dan kitab suci umat Islam tetap ada hingga saat ini dan benar-benar memberi dampak signifikan bagi kehidupan manusia.

Link Sumber : https://cendekiaprivat.com